BORNEO TIMES – BERAU

Tarip kamar VIP RSUD dr Abdul rivai Berau yang mencapai angka Rp.700.000, dinilai tidak sesuai dengan isi ruang kamar yang ada, ibarat kamar kost. tengok saja mulai dari kamar mandi tidak dilengkapi air panas dan dingin layaknya hotel bintang,  air conditioner atau AC, kemungkinan tidak pernah dibersihkan sampai ruangan kamar yang seharusnya punya pasilitas lengkap tidak ditemukan, padahal harga per malamnya setara dengan hotel mewah.
Seorang   pasien kecelakaan tunggal saat berkendaraan motor  yang sempat dirawat inap selama empat hari dikamar VIP RSUD tersebut menuturkan, bahwa sebelum pindah dikamar VIP iya sempat dirawat inap semalam diruang kelas dua,
karena pasien tersebut merupakan peserta BPJS aktif dan kebetulan juga iya kerja disalah satu Bank Swasta dikabupaten Berau, pun bermohon pindah kekamar VIP.
oleh perawat rumah sakit menyarankan kalau mau pindah kelas dari kelas dua ke VIP. harus urus surat keterangan dari laka lantas polres Berau.agar bisa di masukan dan diproses ke tagihan BPJS.
Perawat juga berkata, sebelum  mengurus persyaratan tadi perawat berucap  bahwa biaya rawat inap di kamar VIP/ malam. Rp.700.000.belum lagi biaya biaya lain, dikatakan perawat saat itu,  kalau pasiennya setuju dengan tarip dan ketentuan yang ada diproses.
Karena pasien ini ingin ketenangan dan mencoba ruang VIP yang ber AC tersebut  iyapun mengurus persyaratan  termasuk surat keterangan laka dari kepolisian dan disetujui pindah kekamar VIP.
Namun setelah iya masuk dan menempati kamar tersebut tidak Merasakan pasilitas layaknya kamar VIP.
Layaknya nyewa dikamar kost yang ada AC dan kamar mandi biasa.
Manager bidang pelayanan pasien RSUD Berau NS.Nulkin. S.kep, berharap kepada pasien agar bisa memberikan masukan kepada kami terkait pelayanan pegawai ataupun perawat yang menangani pasien, begitu juga pihak dokter.
yang kami tekankan kepada parah perawat maupun dokter agar memberikan pelayanan yang baik terhadap pasien.
Kamipun minta pada perawat maupun dokter yang melayani pasien agar perkenalkan jati diri kita sebagai pelayan dan tunjukan keramahan kita kepada pasien.
Dikatakannya, mengenai tarip kamar VIP memang suda kami bicarakan dengan direktur RSUD  agar dipelajari kembali supaya kedepan  ada penurunan dari tarip yang ada.
Terkait hal hal lain seperti kamar mandi dan pasilitas penunjang lainnya yang ada diruangan VIP ini,  kami akan tindak lanjuti kepimpinan agar bisa menjadi perhatian kedepan.
Kami selaku manager bidang pelayanan pasien  mengucapkan terimah kasih kepada pasien yang kritik  karena telah diberikan masukan dan diingatkan agar menjadi catatan kami kedepan ungkapnya.(***)