Oleh : Yudha Budhisantosa
Editor : Anang (BorneoTimes)
Kepada Yth. NETIZEN DAN PT. PLN ULP TJR/UP3 BERAU
Pertama, Kami berharap Segenap Pimpinan dan Karyawan/Karyawati PT. PLN kabarnya baik-baik selalu. Sehat dan tetap semangat berkarya dalam tugas dan tanggung jawabnya. Demikian juga buat para Netizen, semoga sehat dan berbahagia selalu. Aamiin.
Kedua, perkenankan (kami) sebagai pelanggan setia PT. PLN ingin mengucapkan terima kasih atas pulihnya ketersediaan listrik di Berau setelah beberapa waktu lalu mengalami pemadaman yang sempat mengganggu aktivitas masyarakat. Hingga akhirnya kita menghadapi situasi yang sama-sama tidak kita kehendaki. Situasi “ketegangan” yang semestinya mengalir di kabel menghantarkan listrik, kemudian justru ketegangan itu merambat mengalir di hati dan pikiran kita. Hingga terjadilah situasi “tegang” yang sama-sama kita rasakan.
Masih dalam ingatan, sekira dua pekan lalu kita telah melewati hari-hari yang sulit dengan kondisi kelistrikan di Bumi Batiwakkal, Kabupaten Berau yang sama-sama kita cintai ini. Krisis listrik kali ini terjadi di tengah suasana yang kurang kondusif. Di samping karena kita sedang menghadapi cuaca ekstrim, panas yang menyengat juga suasana tahun politik pilkada serentak sehingga situasi terasa lebih sensitif dan hangat.
Oleh karenanya, para netizen pun saat itu ramai membanjiri dengan “uneg-uneg”-nya di berbagai platform media sosial yang ada sehingga suasananya cukup “gaduh dan berisik”. Wajar memang karena keadaan ini sangat mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari dan banyak orang merasa terusik.
Tak cukup suara gaduh dan berisik di media sosial, demonstrasi pun dilakukan bahkan dikala malam saat lampu padam. Suasana menjadi mencekam ketika terjadi perusakan dan pembakaran benda-benda dalam suasana demonstrasi. Rasanya belum pernah terjadi demonstrasi di Berau sedemikian ini.
Setelah melewati peristiwa itu, Alhamdulillah…perlahan, ibarat pepatah, “badai pun pasti berlalu”. Dan terbukti sudah, lebih sepekan ini tegangan aliran listrik kita sudah pulih kembali, stabil dan tidak byar pet lagi. Oleh karena itu, dalam tulisan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua belah pihak, baik kepada Netizen maupun kepada pihak PT. PLN.
Kepada Netizen karena suara-suara “bising dan berisik” mereka telah membuat PT. PLN (Pimpinan dan Karyawan) berada pada posisi “sulit dan terdesak” dan pihak yang paling “disalahkan” dalam masalah ini. Wajar karena PT. PLN adalah pemegang “otoritas tunggal” yang diberikan oleh negara urusan kelistrikan dari hulu hingga hilir (maaf, mungkin ini monopoli). Tapi dengan keadaan “kepepet” seperti itu justru muncullah kekuatan ekstra bagi PT. PLN untuk mengatasi krisis listrik ini. Dengan bekerja siang dan malam di bawah tekanan para Netizen dan para demonstran terbukti masalah listrik pun teratasi. Jadi kita juga ucapkan terima kasih kepada PT. PLN yang telah membuktikan slogannya bahwa “Senyum Pelanggan, Energi Kami. Pelanggan adalah Prioritas.”
Lalu, sekarang setelah situasi Kembali “adem-ayem” maka sebaiknya hubungan PT. PLN dan Pelanggan (Netizen) kembali “mesra,” saling memaklumi dan memaafkan karena kita saling membutuhkan. Sebagai pelanggan (konsumen) mari kita mematuhi segala aturan dan ketentuan serta himbauan yang telah ditetapkan oleh PT. PLN. Sebaliknya juga, PT. PLN sebagai pihak yang diberi amanat oleh negara sebagai penyedia jasa kelistrikan dapat mengemban amanat tersebut dengan penuh rasa dedikasi, tanggung jawab, dan mengutamakan pelanggan seperti mottonya :”Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik.” Ibarat menasihati orang sehat bahwa mencegah itu lebih baik dari pada mengobati maka mengantisipasi kerusakan yang mengakibatkan krisis listrik itu juga lebih baik dari pada mengatasi krisisnya. Mungkin begitu ya..?!
Surabaya, 1/10/24.
YBs.
Tim Redaksi