BONTANG (Borneo Times) – Tim juri penilaian Arindama Keberhasilan Pembangunan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kab/Kota se-Kalimantan Timur tahun 2024 sambangi Bontang, Kamis (19/9/2024).  Kegiatan itu dikakukan karena Bontang berhasil lolos menjadi daerah 5 besar penganugerahan Arindama Parekraf di Kaltim.

Bontang menjadi salah satu daerah yang dikunjungi selain Berau, Balikpapan, Kukar, dan Samarinda. Visitasi tim juri dimulai dari Mangrove Park Saleba Kelurahan Bontang Baru.

Turut hadir dalam penilaian Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Ririn Sari Dewi didampingi Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf) Bontang Rafidah, serta tim juri yang dipimpin I Lanang Wayan Nala.

Kepala Disporaparekraf Bontang Rafidah memulai sambutannya dengan mengucapkan selamat datang kepada Kepala Dispar Provinsi Kaltim dan tim juri. Dia memaparkan pengembangan Pariwisata dan Ekraf yang disusun dan dijalankan diselaraskan dengan visi misi Pemkot Bontang.

“Mengacu pada visi dan misi, kami jabarkan dan laksanakan melalui program kerja,” kata Rafidah saat menyampaikan sambutan di Mangrove Park Saleba Kelurahan Bontang Baru.

Pengembangan Pariwisata di Kota Taman didukung lewat Perda Nomor 12 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan 2021-2025. Pemkot mengalokasikan anggaran bidang Pariwisata sebanyak Rp 24,4 miliar di tahun 2024. Kemudian mengucurkan anggaran sebanyak Rp5,8 miliar untuk bidang Ekraf.

Bontang diketahui terkenal dengan industri Migas dan Kondesat Kemudian juga terdapat objek wisata bahari yang berkembang. Total 6 objek wisata diantaranya Bontang Kuala, Beras Basah, Desa Wisata Loktuan, Mangrove Edu Park, Bontang Mangrove Park, dan Pulau Segajah.

Visitasi ini merupakan platform ukuran keberhasilan Pemerintah dalam sumbangsih pembangunan Pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kami patut bersyukur Bontang masuk 5 besar Arindama Keberhasilan Parekraf di Kaltim. Kami persilahkan dewan juri untuk melihat perkembangan Pariwisata di Bontang,” ucap Rafidah.

Rafidah memastikan Pemkot tidak akan kendor untuk mengembangkan sektor pariwisata. Bahkan Pemkot telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Objek Wisata (RIPO). Diantaranya pengembangan Pariwisata Bontang Kuala, Pulau Beras Basah, dan Pulau Tihi-Tihi. Apalagi Bontang ini mayoritas wilayahnya adalah pesisir.

Beras Basah akan dibangun dan dibersihkan untuk tempat wisata ramah keluarga. Sementara pulau Tihi-Tihi akan ada spot olahraga, seperti jogging track mengelilingi laut, dan mini socer di atas laut.

“Mudah-mudahan bisa terwujud. Kita konsen dalam peningkatan Pariwisata dan ekonomi kreatif,” sambungnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dispar Kaltim Ririn Sari Dewi mengatakan penilaian ini merupakan komitmen pemerintah agar daerah bisa memiliki konsentrasi terhadap Pariwisata. Ada 16 penilaian yang sudah ditetapkan.

Baik penguatan suprastruktur dan infrastruktur. Begitu juga dengan kerja sama stakeholder serta mitra pembangunan. Ekonomi kreatif juga menjadi bagian yang signifikan dalam penilaian Arindama Parekraf Kaltim. Regulasi terkait implementasi pendanaan juga ikut menjadi perhatian.

Dia menilai Bontang memiliki komitmen yang kuat dalam pengembangan pariwisata dan Ekraf. Apalagi keterlibatan perusahaan yang cukup terjalin dengan baik.

” Semoga Bontang bisa terus komitmen untuk membangun Pariwisata,” ucap Ririn.

Lebih lanjut rombongan nanti akan melakukan kunjungan ke beberapa tempat. Seperti kawasan Mangrove di Saleba Kelurahan Bontang Baru, dan mengecek pembangunan pelataran Bontang Kuala. (Anang)

Sumber : Klik Kaltim